Rabu, 21 September 2011

sahabat sejati itu masih ada

mungkin cerita ini berawal ketika saya mengerti apa itu sahabat.. penasaran?? check it out!!
Senin itu terlihat cerah, tetapi tidak bagi Shayna. Ia murung sejak sahabatnya, Rensy, meninggal. Rensy meninggal karena penyakit kelainan jantung yang dideritanya sejak ia dilahirkan. Rima, salah seorang temannya yang juga teman sebangkunya mencoba untuk menghibur Shayna. Namun, usaha Rima tidak membuahkan hasil. Teman-teman yang lain juga ikut membantu Rima. Namun, usaha mereka juga sia-sia. Wali kelas juga ikut membantu siswa-siswinya untuk menyemangati Shayna.
Seminggu sudah Rensy meninggal, tetapi Shayna belum bisa menerima kenyataan. “Shayna, sudahlah. Rensy itu sudah tidak ada. Kamu harus bisa menerima kenyataan bahwa Rensy sudah meninggal.” Itulah kata-kata yang sering keluar dari mulut teman-teman Shayna. Tetapi, Shayna selalu berkata, “Rensy itu belum meninggal! Kalian itu tidak tahu Rensy cuma tidur!”. Karena masalah itu, semua nilai harian maupun ulangannya turun. Sampai wali kelasnya kecewa dengan hasil ulangannya kemarin. Ya, memang Shayna orang yang pintar dan rajin. Oleh karena itu ia selalu mendapat nilai yang memuaskan. Tapi kali ini Shayna yang dulu berbeda dengan Shayna sekarang.
Esok harinya, ada murid baru, namanya Syafirah. Wajahnya mirip dengan Rensy, tetapi hidungnya lebih mancung. Semenjak ada Syafirah, Shayna tampak sudah melupakan kesedihannya dan juga nilainya semakin meningkat dari sebelumnya. Syafirah terlihat bingung sejak pertama bertemu Shayna yang awalnya Shayna suka murung, dan sekarang sudah ceria. Rima terlihat memperhatikan Syafirah. Diam-diam Rima menceritakan semua kesedihan Shayna dan kemiripan Syafirah dengan Rensy, Almarhumah sahabat Shayna kepada Syafirah. Setelah mendengar cerita dari Rima, Syafirah ikut prihatin atas kesedihan yang menimpa Shayna. Syafirah mencoba menghibur Shayna. Siang itu, Shayna tidak terlihat. Syafirah sudah mencari kemana-mana, tetapi Shayna juga belum ditemukan. Akhirnya, Syafirah menemukan Shayna di perpustakaan. Shayna terlihat menangis sambil membaca buku yang pernah di buat Rensy.
“Shayna, boleh bicara berdua?”
“Boleh, ada apa ya Syafirah?”. Shayna kaget sambil menghapus air matanya.
“Begini, ehm… Apa iya aku dan sahabat kamu yang bernama Rensy itu mirip?”
“Iya.” jawab Shayna
“Kalau kamu mau, boleh tidak aku menjadi sahabatmu?”
“Dengan senang hati” jawab Shayna sambil tersenyum bahagia.
“Terimakasih ya Shayna. Kalau begitu kita shalat Dzuhur di mushalla dulu yuk, mumpung masih ada waktu”
“Boleh, yuk kita berwudhu dulu”
Setelah shalat Dzuhur mereka berdoa agar mereka menjadi sahabat yang saling setia satu sama lain. Doa mereka pun terkabul untuk menjadi sahabat sejati untuk selamanya..

*Walaupun sahabat sejati sudah tidak berada di sisi kita, maka kita tidak boleh bersedih hati karena SAHABAT SEJATI ITU MASIH ADA*

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar

Video Klip U Smile-Justin Bieber